PORTOFOLIO DAN PELAKSANAANYA

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENILAIAN PORTOFOLIO

Menurut Supranata ( 2004) dan Dasim Budimansyah (2002) portofolio merupakan kumpulan hasil karya seorang siswa yang sengaja dikumpulkan untuk digunakan sebagai bukti prestasi siswa, perkembangan siswa dalam kompetensi berpikir, sikap, dan ketrampilannya. Pemahaman siswa atas materi pelajaran, kompetensi siswa dalam mengungkapkan sikap siswa terhadap pelajaran tertentu, laporan singkat yang dibuat seseorang sesudah melaksanakan kegiatan.  

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa. Dalam penilaian portofolio mengandung hal-hal penting, yaitu pengumpulan (storing), pemilihan (sorting), dan penetapan (dating), dari suatu tugas (task) (Popham, 1995).

Menurut Budimansyah ( 2002) dan Suryanto (2005) tujuan portofolio diterapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain:

  1. Menghargai perkembangan yang dialami siswa
  2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
  3. Memberi perhatian atas prestasi kerja siswa yang terbaik
  4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi
  5. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran
  6.  Bertukar informasi dengan orang tua wali dan guru lain
  7. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa
  8. meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
  9. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan

Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan siswa. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan siswa dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik.

 

PEDOMAN DAN KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN PORTAFOLIO

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:

1.   Karya siswa adalah benar-benar karya siswa itu sendiri.

Guru melakukan penelitian atas hasil karya siswa yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh siswa itu sendiri.

  1. Saling percaya antara guru dan siswa

Dalam proses penilaian guru dan siswa harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.

  1. Kerahasiaan bersama antara guru dan siswa

Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan siswa perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan.

  1. Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru

Guru dan siswa perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga siswa akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya.

  1. Kepuasan

Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan siswa untuk lebih meningkatkan diri.

  1. Kesesuaian

Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.

  1. Penilaian proses dan hasil

Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya siswa.

  1. Penilaian dan pembelajaran

Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan siswa.

      Portafolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portafolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk melihat (a) perkembangan tanggung jawab siswa dalam belajar, (b) perluasan dimensi belajar, (c) pembaharuan kembali proses belajar-mengajar, dan (d) penekanan pada pengembangan pandangan siswa dalam belajar.

      Karakteristik pengembangan portafolio siswa dari waktu ke waktu akan merefleksikan perkembangan penting dalam suatu proses kemampuan intelektual siswa. Menurut Supranata ( 2004) dan Dasim Budimansyah (2002) terdapat beberapa karakteristik esensial dalam pengembangan berbagai bentuk portafolio, yaitu:

1.      Multi sumber

Multi sumber artinya portofolio memungkinkan untuk menilai berbagai macam evidence antara lain mencakup orang (pertanyaan dan observasi siswa,  guru, program, orang tua, dan anggota masyarakat); dan apa saja yang akan dinilai seperti foto, rancangan, jurnal, audio, dan video.

2.      Authentic

Evidence siswa haruslah autentik artinya dari konteks manapun harus saling berkaitan satu sama lain. Evidence siswa yang dinilai haruslah berkaitan dengan program pengajaran, kriteria kegiatan, standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai.

3.      Dinamisi

Portofolio bersifat dinamis, artinya portofolio mencakup perkembangan dan perubahan evidence yang ditampilkan dari waktu ke waktu sebaiknya dari berbagai tahapan, bukan hanya hasil yang baik saja. Paling tidak apabila akan diseleksi maka beberapa evidence itu dipilih secara selektif sehingga dapat mengembangkan kompetensi siswa dari waktu ke waktu.

4.      Eksplisit

      Portofolio harus jelas, artinya semua tujuan pembelajaran berupa kompetensi dasar dan indikator harus dinyatakan secara jelas. Guru juga perlu memberikan komentar terhadap hasil kerja yang telah dilakukan siswa.

5.      Integrasi

      Portofolio senantiasa berkaitan antara program yang dilakukan siswa di kelas dengan kehidupan seharí-hari sehingga siswa tidak jauh dari yang mereka alami, sehingga siswa dengan mudah menghubungkan antara kemampuan atau pengetahuannya dengan kenyataan seharí-hari.

6.      Kepemilikan

      Penilaian portofolio menekankan pada adanya rasa kepemilikan, yaitu adanya keterkaitan antara evidence dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan dalam rangka mencapai Standard kompetensi tertentu. Siswa harus merasa memiliki semua evidence yang mereka hasilkan. Dengan demikian mereka diharapkan dapat menjaga dengan baik semua evidence tersebut.

7.      Beragam tujuan

      Portofolio juga mengacu ke berbagai tujuan, misalnya beberapa indikator pencapaian hasil belajar yang bermanfaat dalam proses pembelajaran, portofolio juga dapat melihat keefektifan suatu program dan pada saat yang sama mengevaluasi perkembangan individu atau kelompok sebagai comunitas siswa

     

 

TEKNIK PENILAIAN PORTOFOLIO

Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1.      Menjelaskan kepada siswa bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja siswa yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa sendiri.

      Dengan melihat portofolionya siswa dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi siswa untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri.

2.      Menentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara siswa yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.

3.      Mengumpulkan dan menyimpan karya-karya tiap siswa dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.

4.      Memberi tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

5.      Menentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para siswa. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para siswa. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, siswa mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.

6.      Meminta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing siswa, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.

7.      Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara siswa dan guru perlu dibuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.

8.      Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua siswa dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.

Search site

yudhiproduction© 2010

https://wahyudiuksw.webnode.com